PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) : RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PENDERITA HENTI JANTUNG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Berdasakan data dari AHA tahun 2018 insiden gagal jantung mencapai 6,5 juta orang di Amerika. Data dari Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter diperkirakan sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 29.550 orang. Henti jantung merupakan kasus kegawatdaruratan, kematian bisa terjadi jika tidak segera mendapatkan penanganan.Pentingnya identifikasi awal terhadap penderita seperti RJP dan meminta pertolongan dan segera memberikan bantuan hidup dasar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang bantuan hidup dasar (BHD): resusitasi jantung paru pada penderita henti jantung di SMK Arinda Palembang tahun 2022. Metode penelitian menggunakan One-group pre and post test. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Arinda Palembang tahun ajaran 2021-2022 berjumlah 60orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan total sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan rata-rata 54,402 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan rata-rata 78,405. Hasil uji statistik paired sample t test didapatkan nilai p value = 0,000 < α 0,05. Kesimpulan dalam penelitian yakni ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang BantuanHidup Dasar (BHD): resusitasi jantung paru pada penderita henti jantung.Diharapkan pihak sekolah agar dapat mengadakan kerjasaman dengan pihak puskesmas atau tenaga kesehatan dalam upaya memberikan pendidikan kesehatan mengenai bantuan hidup dasar kepada siswa maupun orang tua atau wali sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dan masyarakat mengenai bantuan hidup dasar.