UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tanaman tapak dara merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya obat antidiabetes. Masyarakat masih menganggap tanaman tapak dara hanya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus L.) terhadap aktivitas antidiabetes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) sebagai hewan uji berjumlah 30 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Glibenklamid 0,13 mg/kgBB), kontrol negatif (CMC 0,05%), dan kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak daun tapak dara masing-masing 0,04 g/200gBB, 0,08 g/200gBB, dan 0,16 g/200gBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah puasa (t0), 3 hari setelah induksi aloksan (t1), hari ke-1 (t2), hari ke-3 (t3), dan hari ke-7 (t4) setelah pemberian ekstrak daun tapak dara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak daun tapak dara semakin besar penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Sedangkan banyaknya simplisia yang digunakan untuk ekuivalen terhadap glibenklamid 0,13 mg/kgBB adalah 0,62 gram. Ekstrak daun tapak dara berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes.